Pesan Pangkogabwilhan III Sikapi Masih Terjadi Teror Terhadap OAP 

    Pesan Pangkogabwilhan III Sikapi Masih Terjadi Teror Terhadap OAP 

    JAKARTA - Kekerasan Orang Tak di Kenal (OTK) terhadap Orang Asli Papua (OAP) masih terjadi di Papua, hal ini harus dihentikan, jangan sampai terulang Kembali, agar Papua menjadi aman dan damai, sehingga kesejahteraan masyarakat Papua lebih cepat terealisasi, sebagaimana yang telah diupayakan oleh pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. 

    Demikian yang telah disampaikan Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard T.H Tampubolon, S.H., M.M., dalam rilisnya yang diterima awak media, Senin (16/10/2023) menyikapi masih adanya upaya dari pihak-pihak tertentu yang berupaya membuat situasi keamanan di Papua menjadi terganggu.

    Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pengarah Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat, menyatakan agar program percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat tersebut tidak terhambat, diperlukan situasi politik, hukum, dan keamanan (Polhukam) yang kondusif.
      
    Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, telah terjadi penganiayaan berat yang dilakukan oleh Orang Asli Papua (OAP) Yahukimo terhadap dua perempuan yang menolak diperkosa, atas nama Ima Selopole yang mengakibatkan korban mengalami tiga luka akibat benda tajam (pisau) dan Animira Kobak mengalami luka pada bagian kemaluan akibat senjata tajam yang mengakibatkan meninggal dunia, bertempat di Lokasi kebun Kampung Baru Muara Bonto, Jl. Paradiso Bawah Km 4, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Rabu (11/10).
     
    “Bagaimana mungkin atas nama memperjuangkan kepentingan masyarakat OAP kalau kerjanya menganiaya, memperkosa dan membunuh secara sadis dengan menusukkan pisau ke kemaluan perempuan OAP, ” tegas Pangkogabwilhan III

    Penganiayaan yang dilakukan oleh OAP tak dikenal tersebut dimungkinkan adalah bagian dari kelompok KST Kodap XVI Yahukimo, diketahui bahwa tempat kejadian merupakan wilayah persebaran dari KST Kodap XVI Yahukimo dan selama ini selalu meresahkan masyarakat OAP.

    Pangkogabwilhan III mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Papua untuk menjaga stabilitas keamanan di Papua, sehingga peningkatan kesejahteraan untuk masyarakat khususnya OAP dapat lebih cepat terealisasi.

    “Mulai saat ini hentikan omong kosong tersebut, jujur dan tuluslah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, hargai martabat perempuan, hormati dan jaga keamanannya, ” ujar Pangkogabwilhan III.

    “TNI - POLRI akan terus berkomitmen untuk mewujudkan Papua yang aman dan damai melalui penegakan hukum secara tegas dan terukur untuk mewujudkan Papua yang sejahtera, maju dan modern, ” pungkasnya. (Red)

    Suhendi

    Suhendi

    Artikel Sebelumnya

    24 Jam Kompas TV Live Streaming

    Artikel Berikutnya

    Sumbar Dukung Kongres IPNU Tahun 2021 Diadakan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Panglima TNI Tinjau Gelar Bekal Kaporlap dan Kapsatlap Satgas Opsdagri Tahun 2025
    Komandan Beserta Prajurit Lanal Bandung Ikuti Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi dan Pilkada Serentak Tahun 2024 
    Danrem 082/CPYJ Awasi Langsung Gladi Penutupan TMMD-122 Di Kediri
    Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Palu Hadiri Pelepasan TIM Ekspedisi Rupiah Berdaulat 
    Tumbuhkan Kekompakkan dan Kedisiplinan , Babinsa Sumurcinde Koramil 0811/07 Soko Latih Baris-Berbaris MTS Dan SMK Terpadu Tarbiyatut Thulab

    Ikuti Kami