SURABAYA - Pembangunan berbagai rumah ibadah di Indonesia menjadi simbol yang sangat baik akan kuatnya toleransi dan kerukunan umat beragama di Indonesia khususnya TNI Angkatan Laut. Bagi bangsa Indonesia dengan kemajemukan yang luar biasa, kerukunan dan toleransi adalah kunci kekuatan bangsa.
Hal tersebut ditekankan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat meresmikan Gereja Katolik Santo Yosafat yang diperuntukan bagi prajurit TNI AL, keluarga prajurit, Purnawirawan, serta masyarakat umum bertempat di Komplek Perumahan TNI AL Semolowaru Bahari, Surabaya, Senin (24/10/2022).
Kasal mengatakan pembangunan gereja di lingkungan perumahan TNI AL memiliki makna yang sangat penting. Rumah ibadah ini dibangun diantara rumah ibadah agama lain. “Disini sudah berdiri Masjid dan gereja Kristen sehingga hal ini menjadi simbol kuatnya toleransi dan kerukunan umat beragama, " ungkap Kasal.
Laksamana TNI Yudo Margono juga menilai tumbuh suburnya kesadaran religius prajurit dan keluarga besar TNI AL serta tingginya semangat gotong royong budaya luhur bangsa Indonesia mengingat gereja ini dibangun dengan dana swadaya yang dibantu partisipasi dari berbagai pihak.
“Saya mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi seluruh donatur dan semua pihak yang telah berkontribusi. Sumbangsih Bapak Ibu tidak hanya akan memperoleh apresiasi dari sesame manusia tetapi juga akan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa, " ujar Kasal.
Gereja Katolik Santo Yosafat dibangun sejak tanggal 22 September 2020, memiliki luas tanah 5.040 meter persegi, dengan luas bangunan gereja 1.800 meter persegi. Bangunan ini terdiri dari dua lantai, berarsitekturkan modern minimalis, dan mampu menampung 1100 jemaat serta 300 kendaraan. Komplek ini telah memiliki 2 Masjid serta 1 Gereja Protestan, dan saat ini telah resmi memiliki Gereja bagi umat Katolik.
Persemian rumah ibadah ini ditandai dengan pemotongan pita oleh Ny. Vero Yudo Margono dan penandatanganan prasasti oleh Kasal disaksikan para pejabat TNI AL, Vikjen Keuskupan Surabaya Romo Yosep Eko Budi Susilo dan Romo Eka serta Mantan Kasal Laksamana TNI (Purn) Bernart Ken Sondakh. (Dispenal)