JAKARTA - Guna mencetak generasi muda Indonesia yang Pancasilais, TNI AD berupaya menjangkau anak muda masa kini, atau yang kerap disebut sebagai Gen Z, lewat sebuah kegiatan seru yang diberi tajuk Bootcamp TNI AD to Gen Z, di Markas Komando Pasukan Khusus (Makopassus) Cijantung, Jakarta Timur, mulai 1-2 Agustus 2023.
Kala membuka Bootcamp TNI AD to Gen Z di Gedung Chandraca, Makopassus, Jakarta Timur, Selasa (1/8/2023), Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. mengurai tentang profil, serta tugas pokok dan fungsi TNI AD bagi masyarakat, baik di dalam maupun di luar negeri. Wakasad juga berharap materi yang diberikan dalam kegiatan positif ini dapat menjadi bekal para peserta untuk bertransformasi sebagai agen perubahan di masyarakat nantinya.
“Jati diri TNI Angkatan Darat sebagai tentara rakyat, tentara nasional, dan tentara profesional yang lahir bersama rakyat, dan berjuang bersama rakyat. TNI AD mendarah daging di tengah masyarakat Sebagai komponen negara, saya mengajak adik-adik untuk membuka pengetahuan dan menjadi agen-agen perubahan di masyarakat, ” ujarnya seraya mengingatkan sejumlah ancaman hibrida yang harus dihadapi, seperti ancaman siber, perang ekonomi, poltik, propaganda, hingga narkoba.
Lebih lanjut, Wakasad menjelaskan bahwa TNI AD memiliki 15 Kodam di 38 provinsi, 347 Kodim di 514 kabupaten/kota, 3.672 Koramil di 7.277 kecamatan, dan 72.915 Babinsa di 83.763 desa. Prajurit TNI AD juga menjalankan operasi pengamanan di dalam dan luar negeri. Di dalam negeri, para prajurit menjaga keamanan di daerah objek vital dan perbatasan negara. Sementara gelar satuan operasi TNI AD di luar negeri ditujukan untuk menjaga perdamaian dunia sesuai amanat UUD 1945, dan membantu kesulitan negara lain dalam konteks keamanan sosial.
Ada momen menarik yang terjadi dalam kegiatan yang masih merupakan bagian dari rangkaian kegiatan “Bersama Merawat Kebangsaan” yang diselenggarakan oleh TNI AD ini. Yaitu saat Wakasad berinteraksi dengan para peserta dengan memberikan kuis dan mempersilakan peserta Bootcamp mengajukan pertanyaan. Kesempatan ini pun disambut antusias oleh beberapa peserta, dengan melontarkan beberapa pertanyaan kritis terkait Ibu Kota Negara (IKN), penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, hingga peran generasi muda dalam pembangunan. Sebagai apresiasi, TNI AD juga memberikan hadiah kepada peserta yang mampu menyebutkan Pancasila di luar kepala, rutin menjalankan ibadah, serta menyampaikan cita-cita dan latar belakang yang dimilikinya.
Sementara itu, Ketua Panitia rangkaian kegiatan “Bersama Merawat Kebangsaan” Dr. Djasa Pinaragusti mengatakan, kegiatan ini berangkat dari kesadaran semua pihak tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan yang menjadi pedoman dan acuan dalam berbangsa dan bernegara, serta sangat diperlukan dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Djasa meyakini, bahwa dalam kurun waktu 20 hingga 30 tahun ke depan, akan ada peserta Bootcamp yang menjadi menteri, pejabat TNI AD, serta posisi strategis lainnya di negara ini. Untuk itu, ia meminta seluruh peserta untuk menyimak dengan baik materi yang diberikan, sehingga kelak bisa berguna di wilayah asal para peserta.
Bootcamp TNI AD to Gen Z diikuti oleh 180 peserta dari 34 provinsi di Indonesia, yang terdiri atas pelajar SMA dan mahasiswa, termasuk dari SMA Terpadu Krida Nusantara, SMA Taruna Nusantara, dan Universitas Pertahanan. Bootcamp TNI AD to Gen Z ditujukan untuk melatih kedisiplinan, kepemimpinan, inisiatif, kerja sama, wawasan kebangsaan, menangkal radikalisme, pengarusutamaan gender, hingga pelatihan menulis, fotografi, dan videografi. Adapun pematerinya berasal dari berbagai kalangan, yaitu pelatih Kopassus, Ketua Dewan Pers, SETARA Institute, JalaStoria, dan Tempo. (Dispenad/Hendi)